Selamat Datang Di Blog Fredy Anwar S, Alamat: Komplek BTN Keban Agung Blok X No: 07, Kec. Lawang Kidul, Kab. Muara Enim, Sumatera Selatan, Hp : +628526847717x

Senin, 08 Agustus 2011

Stroke Bisa Menyerang Saat Tidur


Stroke yang terjadi saat kita sedang terlelap bukanlah hal yang langka. Malah menurut hasil penelitian, satu dari tujuh kasus stroke terjadi ketika pasien sedang tidur. Itu sebabnya tata laksana stroke saat sedang terlelap perlu diketahui.

Penanganan darurat segera setelah kejadian stroke sangat berpengaruh untuk mengurangi kerusakan yang ditimbulkan oleh terhambatnya aliran darah ke otak. Obat yang disebut tissue plasminogen activator (tPA) seharusnya diberikan di rumah sakit selang beberapa jam pascagejala stroke pertama kali muncul.

Pada siang hari, tentu tak sulit mengetahui kapan gejala stroke muncul. Tetapi, jika stroke menyerang pada malam hari saat pasien sedang tertidur, ini bisa merugikan.

Oleh karena itu, penelitian terbaru yang dipimpin ilmuwan dari Amerika Serikat, Jason Mackey, berusaha mengetahui kapan waktu terbaik pemberian terapi tPA untuk hasil optimal. Penelitian dilakukan pada 1.854 pasien yang menderita stroke iskemik dan sekitar 14 persen mengalami gejala stroke saat mereka terjaga.

Menurut Mackey, ada beberapa perbedaan antara stroke saat terjaga dan stroke yang menyerang saat tidur. "Orang yang terkena stroke saat terbangun biasanya adalah orang lanjut usia dan mengalami stroke cukup parah," katanya.

Para peneliti memperkirakan orang yang terserang stroke saat terjaga juga bisa diatasi dengan tPA. "Mereka adalah kelompok yang harus difokuskan dalam studi pada masa mendatang.
Ada kecenderungan stroke ini terjadi begitu mereka terbangun dari tidur dan orang akan mendapat manfaat dari terapi ini," katanya.

SAP Plant Maintenance (Standarisasi)

       Melanjutkan pembahasan kita tentang SAP PM di halaman sebelumnya, akhirnya penulis bisa melanjutkan pembahasan tentang dasar dasar memahami SAP PM.  Berikut penjelasanya.


SAP adalah singkatan dari kata SYSTEM APPLICATIONS PRODUCTS in data processing. SAP adalah suatu sistim yang di design sedemikian rupa sehingga mampu mengintegrasikan beberapa sistim atau modul yang diperlukan untuk menjalankan proses bisnis seperti Office, Logistic,Plant Maintenance, Material Management, Quality Management,  Financial & Accounting, Human Resources (HRD), dan Information Technology (IT) dalam satu sistim  yang mudah, cepat, dan akurat dan terintegrasi (Integrating Business Processes). Dengan demikian adalah suatu pilihan yang sangat bijaksana manajemen SINAR MAS GROUP (PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk..) telah memilih SAP untuk membantu menjalankan roda bisinisnya agar mampu bersaing dalam pasar bebas dunia (global market) yang akan datang .
Dalam diktat ini yang dibahas hanya satu modul saja yaitu Logistic, dengan sub modul PLANT MAINTENANCE, modul yang lebih tepat  untuk membantu menjalankan  Maintenance Activities di Department/Seksi dibawah Engineering Division  dan sedikit  MATERIAL MANAGEMENT untuk keperluan reservasi dan order material .
Diktat ini hanya berisi / membahas  sedikit saja tentang teori & praktek dasar ( Basic Operation) mengoperasikan modul Plant Maintenance, oleh sebab itu sangat diharapkan partisipasi aktif dari para peserta training dari  Plant  Maintenance  ini untuk belajar sendiri dan bersungguh –sungguh dalam waktu traning sehingga diharapkan akan diperoleh hasil yang maksimal bagi perusahaan maupun peserta training sendiri.

Akhir kata penulis secara khusus mengucapkan  terima kasih kepada, atas kontribusinya dalam proses penulisan diktat ini. Semoga diktat ini bermanfaat bagi kita semua.
Terima kasih.
                                                                                       
1.      Latar Belakang
SAP-PM sebagai salah satu Computerize Maintenance Management System (CMMS) yang telah diterapkan sejak tahun 2001 di LP3I.  Namun sampai saat ini penerapannya masih belum optimal, baik dari segi kelengkapan dan keakuratan Master Data maupun penggunaan Maintenance Process-nya.

2.      Tujuan
  1. Meningkatkan tanggung jawab seksi proses sebagai pemilik  dalam menjaga keakuratan data Function Location & Equipment antara system dan lapangan yang menjadi tanggung jawabnya. 
  2. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab seksi penangan  terhadap kegiatan maintenance yang menjadi bidang tugasnya
  3. Mengoptimalkan fungsi SAP_PM sebagai CMMS, dan meningkatkan kepedulian Work  Planner terhadap order-order yang direncanakannya.
  4. Meningkatkan fungsi SAP_PM sebagai maintenance data hystory

3.      Target
  1. Ada suatu Standar yang baku untuk Implementasi SAP-PM, baik untuk kelengkapan    Master Data maupun pelaksanaan Maintenance Processing, sehingga dapat digunakan sebagai  sumber data.
  2. Adanya koordinasi timbal balik  mulai dari  user, requester,budget custodian, maintenance planner, technician , MRP controller dan purchaser sehingga suatu pengadaan barang atau spare part  yang dibutuhkan dalam penyelesaian kegiatan maintenance  dapat berjalan secara optimal.

4.   Ruang Lingkup
Implementasi  yang akan distandarkan antara lain adalah :
1. Master Data meliputi :
    a. Functional Location
    b. Equipment
    c. Bill of Material (BOM)
2. Maintenance Processing meliputi :
    a. Corrective Maintenance Order PM01  (Internal & External Service)
    b. Preventive Maintenance Order PM02
    c. Predictive Maintenance Order PM03
    d. Refurbishment Order PM04   (Internal & External Service)
    e. Calibration Order PM05
3. Budget Planning (by Material ID)
    a. Budget Planning per tahun
    b. Budget Planning per Order
4. Spare Part Planning
a. Completion BOM
b. Verifikasi Material VB
c. Review ROP

5.   Functional Location
Secara umum Functional Location (FL) akan memiliki hubungan ONE to MANY dengan Equipment. Khusus pada instrument, hubungan antara Functional Location dengan Equipment mempunyai hubungan ONE to ONE, karena seringkali pada system yang sama letak equipment berjauhan. Khusus untuk bypass valve akan dijadikan satu Function Location karena letaknya selalu berdekatan.

Patokan utama dalam menentukan Function Location adalah sesuai dengan  Process dan Instrumentation Diagram (P & I Diagram), untuk mekanik dapat mengikuti Mechanical Drawing.



5.1               Structure Indicator
Struktur indicator Function Location (FL) dibedakan atas 3 jenis, yaitu :

LP001 : AAANXANNNXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

                 1   2  3  4    5                               6
LP002 :  AAANXAANNNXXXXXXXXXXXXXXXXXXX

                1   2  3     4     5                              6
LP003 :  AAANXAAANNNXXXXXXXXXXXXXXXXXX
                 1   2  3      4       5                            6
LP T 14 G I 1650
A (alphabet) digit ini hanya bisa diisi dengan huruf ( alfabet).
N (numeric) digit ini hanya bisa diisi dengan angka.
X (alphanumeric) digit ini bisa diisi dengan huruf, angka serta simbol () strip dan (.) titik.

Keterangan:
·         Level 1 : Menunjukkan mill code, yaitu LP (Lontar Papyrus).
·     Level 2 : Menunjukkan project code, yakni W (untuk proyek awal), K, L  (untuk proyek upgrade), dan T (untuk proyek tissue).
·        Level 3 :  Menunjukkan area code, seperti W21U210, W25M235, W33FI134 … dll.
·        Level 4 :  Menunjukkan object code, seperti W21U210, W25M235, W33FI134 … dll.
·       Level 5 :  Menunjukkan position number dari object code, seperti W21U210, W25M235, W33FI134  … dll.
·    Level 6 : Menunjukkan sequence atau running number, seperti W21U210-A, W25M235.1, W33FI134A … dll.

5.2        Field Function Location pada SAP_PM
Field-field yang perlu dilengkapi pada saat memdaftarkan suatu Function Location adalah sebagai berikut :

FL Code (Mandatory)
FL Description (Mandatory)
Planning Plant ® Diisi pada level 1 dari structure indicator
Maintenance Plant ® Diisi pada level 1 dari structure indicator
ABC Indicators Diisi pada level 5 dari structure indicator
Cost Center ® Diisi pada level 3 dari structure indicator
Sort Field ® Diisi dengan Room dan Location pada level 5 dari structure indicator, menentukan letak posisi dari equipment yang bersangkutan.
     
5.3        Function Location Code
Kode Function Location disusun sesuai dengan Structure Indicator yang telah disepakati, yang terdiri atas 3 macam structure indicator (LP001, LP002, LP003). Untuk Function Location level 1 sampai 3 (pada Function Location Hierarchy), sturcture indicator yang dipakai adalah LP001. Structure Indicator untuk Level 4 sampai 6 disesuaikan dengan object code yang digunakan pada level 4.

5.4        Function Location Description
Deskripsi untuk FL ditulis dengan style Title Case (kecuali singkatan). Prinsipnya adalah, kata pertama menerangkan kata kedua. Contoh : Vacuum Blower. Centrifugal Pump, Vacuum Pump dsb. Deskripsi ini harus diisi untuk setiap function location yang berbeda.

5.5        ABC Indicator
ABC indicators diisi dengan huruf A, B, atau C, menurut ketentuan sebagai berikut:

Code
Decsription
A
Area Vital, kelompok Function Location atau Equipment bila terjadi kerusakan sangat berpengaruh terhadap resiko kelangsungan operasional perusahaan/pabrik
B
Area Critical, kelompok Function Location atau Equipment bila mengalami kerusakan dan  tidak segera ditangani akan berpengaruh langsung terhadap operational pabrik.
C
Area Secondary, kelompok Funvtion Location atau Equipment, bila mengalami kerusakan tidak berpengaruh langsung pada kelaangsungan operasional pabrik.
ABC Indicator cukup diisi pada level 5 hirarchi Function Location.

5.6        Sort Field
Sort field merupakan keterangan tambahan, yang akan diambil dari ROOM dan POSITION, sort field diisi keterangan yang menunjukkan lokasi (misalnya: lantai building). Sort field diisi pada level 5 dan 6 dari hierarki Function Location.

5.7        Pengecatan Function Location di lapangan
Untuk menjamin keseragaman dalam pengecatan kode Function Location di lapangan, berikut ini adalah ketentuannya:
Standar jenis huruf yang digunakan adalah Arial Bold (standar windows).
Ukuran huruf disesuaikan dengan kondisi lapangan, dengan catatan bahwa kode Function Location ini dapat dengan jelas terlihat.
Warna yang digunakan adalah:
-    Warna dasar : putih
-    Warna tulisan : merah
Penulisan kode dilakukan pada pondasi. Khusus untuk function location yang menggantung (tidak ada pondasinya), maka penulisan dilakukan di tempat yang tidak akan mengalami perpindahan, misalnya di pipa.

6. Equipment
Equipment adalah merupakan  level berikut dari struktur Function Location. Struktur yang digunakan untuk Equipment adalah :

AAAAA-NNNNNN

 1      2            3           
Keterangan:
1 : Menunjukkan mill code, yaitu LP (Lontar Papyrus).
2 : Menunjukkan Equipment Category.
3 : Running Number

Field-Field yang harus dilengkapi apabila mendaftarkan suatu equipment baru
Berikut ini adalah field-field yang akan diisi untuk equipment:

1.      Equipment Number (Mandatory)
2.      Equipment Description (Mandatory)
3.      Category Profile(Mandatory)
4.      Object Type (Mandatory)
5.      Manufacturer (Mandatory)
6.      Model Number (Mandatory)
7.      Construction year (Mandatory)
8.      Manufacture Country(Mandatory)
         9.            Maintenance Plant (Mandatory)
        10.        Maintenance Planner Group (Mandatory)
        11.        Main Work Center (Mandatory)
        12.        Valid On (kapan equipment dipasang pada suatu FL tertentu)
        13.        Start Up Date (Mandatory)
        14.        Sort Field (Mandatory


7. Maintenance Processing
7.1 Corrective Maintenance
Ada 3 jenis Notifikasi pada corrective maintenance, yaitu :
1.      Maintenance Request (M1)
2.      Malfunction Report (M2)
3.      Activity Report (M3)
4.      JO Notification   (M4)

·   Maintenance Request  adalah setiap  aktifitas maintenance yang membutuhkan perencanaan meliputi ;  tenaga kerja, kebutuhan spare part, target waktu penyelesaian, peralatan yang digunakan, dan lain-lain.

·   Malfunction Report adalah setiap malfunction yang harus segera ditangani secara cepat tanpa memandang prioritas perencanaan.

·   Activity Report adalah  pekerjaan-pekerjaan  minor maintenance  yang tidak termasuk aktifitas maintenance yang terencana….Notifikasi dicreate oleh Work Center dan tidak perlu dibuat Order.

·   JO Notification   adalah Opex yang berhubungan dengan pekerjaan perbaikan atau pekerjaan modifikasi / renovasi yang berhubungan dengan  fasilitas umum.

Field-field yang harus  diisi  untuk notifikasi  Maintenance Request (M1) adalah  :

Ø  Description
Ø  Function Location/Equipment
Ø  Discovery
Ø  Symptom
Ø  Maintenance Planner Group
Ø  Reported by
Ø  Notification Date
Ø  Requeired  Start
Ø  Requeired End
Ø  Priority
Ø  Effect

Field-field yang harus diisi untuk notifikasi Malfunction Report (M2) adalah :

˜ Description
˜ Function Location/ Equipment
˜ Discovery
˜ Symptom
˜ Maintenance Planner Group
˜ Main Work Center
˜ Notification Date
˜ Malfunction start
˜ Malfunction end
˜ Priority
˜ Breakdown
˜ Reported by

Field-field yang harus diisi untuk notifikasi Activity  Report (M3) adalah :

ø Description
ø Function Location/ Equipment
ø  Discovery
ø  Symptom
ø  Main Work Center
ø  Reported by
ø  Notification date
ø  Activities for item

PENTING : Update Notifikasi sebelum Complete, field-field yang harus diisi (mandatory) adalah :
Discovery, Symptom, Object part, Damage, Cause, activity for item, effect
7.2 Request Maintenance   Order (PLANNING ORDER)

¯  Short Text
¯  Maintenance Planner Group
¯  Main Work Center
¯  Personnel
¯  PM Activity Type
¯  Basic start
¯  Finish date
¯  Priority
¯  Function Location
¯  Equipment

PENTING :
Operation :

¯  Description
¯  Work Center
¯  Activity Type
¯  Normal Duration
¯  Number of executor

Catatan : Setiap Order dapat boleh dikerjakan oleh beberapa operation.
                Setiap Operation dikerjakan oleh Work Center
7.3 CONFIRMATION
Confirmation adalah pemberitahuan status penyelesaian pekerjaan kepada yang membuat notifikasi, atas pelaksanaan suatu pekerjaan.
Setiap pekerjaan harus dilaporkan sesegera mungkin agar pemberi kerja mengetahui progresnya.
Confirmation harus dilakukan setiap saat, bisa dilakukan secara partial jika pekerjaan belum selesai, dan final confirmation apabila semua urutan pekerjaan sudah selesai.  Dengan melakukan Confirmation berarti memberikan informasi kepada requester tentang progress atau kondisi dari suatu order/pekerjaan. Waktu konfirmasi disesuaikan dengan kondisi actual, maksudnya tanggal / jam pada actual work diisi sesuai dengan tanggal aktual saat konfirmasi dilakukan.